Selasa, 30 Oktober 2012

Budidaya Jamur tiram

Kata pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Tugas ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul ''BUDIDAYA JAMUR TIRAM''

Makalah ini berisikan tentang informasi Cara Pembudidayaan Jmur Tiram atau yang lebih khususnya membahas tentang bagaimana cara membudidayakan Jmur Tiram sebagai usaha rumahan atau kewirausahaan.

Kami dalam mengerjakan Tugas ini tidak sendiri ada orang yang berperan dalam balik semua ini sehingga tugas ini selesai dengan tepat waktu diantaranya : Bapak ARDINAL selaku pemilik CV. PURI KENCANA, Ibu RIRIN selaku manajer pemilik, Bapak MUHAMMAD USMAN selaku guru pembimbing Pendindikan Lingkungan Hidup.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.









Surabaya 30 Oktober 2012



Penyusun 




 
Proses Pembuatan 
MEDIA TANAM  
I. Bhan baku 
    
   
NO.
NAMABAHAN
TAKARAN
1
Serbuk Gegaji
1 galon
2
Bekatul padi
6 ons
3
Dedak Jagung
2 ons
4
Kapur (CaCO30)
2 ons
5
Gips (CaSO4)
2 ons
6
Glukosa
secukupnya

II. Persiapan

semua bahan dipersiapkan dengan komposisi atau takarannya masing-masing, untuk serbuk gergaji terlebih dahulu dilakukan penjemuran atau dikeringkan tujuannya untuk membunuh bakteri lain.

III. Pencucian/Peendaman 

serbuk gergaji kayu yang sudah dikeringkan dan sesuai dengan takaran yang telah ditentukan dicuci dengan air bersih hal ini untuk menghilangkan getah dan miyak yang terdapat dalam serbuk gergaji tersebut. pencucian dilakukan dengan menginjak-injak serbuk didalam air. lalu serbuk dikeringkan sampai kadar air 60 - 70% lalu langkah selanjutnya di ayak.




IV. Pencampuran

pencampuran dengan bahan yang lain, serbuk gergaji, bekatul padi, kapur, pencampuran dapat dilakukan dengan manual yaitu dengan menggunakan tenaga manusia, pada proses pencampuran semua bahan, diusahakan tidak terdapat gumparan atau lain, lalu diayak lagi supaya bahan-bahan tersebut rata, adonan pada kondisi 60 - 70 kadar air, secara sederhana dengan cara mengempalkan adonan serbuk gergaji, bila gumpalan mengeluarkan air, maka kandungan air dalam adonan terlalau tinggi. adonan yang baik digumpal tidak keluar air dan mudah pecah.


V. Pengomposan


pengomposan gunanya untuk menguraikan senyawa komplek dalam bahan-bahan sehingga diperoleh senyawa yang sederhana dan lebih mudah dicerna oleh jamur sehingga memungkinkan pertumbuhan jamur lebih baik. pengomposan dengan menutup rapat adonan selama 24 jam.

VI. Pengantongan





pengantongan dengan plastik sesuai ukuran yang telah dikehendaki, dilakukan dengan tenaga manusia atau alat, adonan dimasukkan kedalam plastik dan dipadatkan bisa dengan alat pres, lalu ijung plastik deberi cincin, pada bagian leher plastik diberi sumbat dengan tutup dari potongan plastik dan diikat dengan karet.

VII. Sterilisasi

dilakuakan dengan memasukkan semua plastik yang sudah diisi ke dalam drum atau ruangan sterilisasi, ditata sedemikian rupa sehingga mampu menampung media sebanyak mungkin. sterilisasi dilakukan selama 5 - 6 jam denagn temperatur 100 derajat celcius (nama alat termometer)


VIII. Pendinginan

Setelah di sterilisasikan media tersebut didinginkan selama 1 hari (24 jam), tujuannya untuk pemberian bibit jamur. kondisi media betul-betul dingin dan siap untuk di beri bibit di ruangan inukulasi.


IX. INUKULASI

media harus benar-benar bersih dan steril, baik alat-alat perlengkapan sarana petugas, untuk ruangan disemprot dengan alkohol, pada semua ruangan sebanayak (50% alkohol dan 50% air) ruangan ini khusus. tidak boleh dicampur dengan barang lain. bibit yang digunakan dipilih yang baik sehingga menghasilkan jamur yang baik pula. kemudian bibit dimasukkan melalui ujung plastik, lalu ditutup kembali dengan kertas koran atau kapas.


X. INKUBASI

merupakan penyimpanan media hasil inukulasi, agar spora jamur dapat tumbuh. suhu yang yang diperlukan untuk pertumbuhan 23-28 derajat celcius. inkubasi dilakukan hingga seluruh media putih secara merata anatara 40-60 hari, sejak dilakukan inkubasi.








XI. PERTUMBUHAN

media yang telah penuh mesilium dipindahakan keruangan pertumbuhan yang biasa disebut kumbung selama 20-30 hari akan menyesuaikan dalam ruangan, maka akan tumbuh jamur, diusahakan tumbuh pertama melalui cincin plastik atau bisa kita buat lubang di bagian lain.






XII. PEMANENAN 
pertumbuhan jamur setelah kondisi jamur optimal, sebaiknya dilakukan panen pada waktu pagi hari untuk menjaga kesegaran jamur tersebut. teknik pencabutan seluruh rumpun jamur dicabut. 
jangan sampai tertinggal akarnya apabila akarnya tertinggal maka akan mengakibatkan pembusukan pada medianya.


XIII. PASKA PANEN



 hasil panen jamur cukup dibersihkan dan dipotong ujung akarnya, agar tahan lama, sedangkan media bekas panen segera dibersihkan, penyimpanan jamur yang telah dipanen dapat dimasukkan ke dalam kantong plastik (vakum) dan disimpan dalam lemari es bertahan samapai 4-5 hari,.

1 komentar:

  1. Gan, alamat lengkap CV. PURI KENCANA di mana, ya?
    Kalau penelitian di situ apa harus bikin proposal?
    Makasih, Gan

    BalasHapus